Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis lagu "Bertaut" karya Nadin Amizah menggunakan kajian semiotika, guna menemukan tanda-tanda yang mengandung unsur pola komunikasi keluarga. Video klip "Bertaut" menggambarkan sebuah keluarga yang terdiri dari nenek, ibu, dan anak perempuan, yang saling mengandalkan dan membantu satu sama lain agar kehidupan mereka tetap berjalan meskipun ada ketidaksempurnaan.
Dalam kajian semiotika Roland Barthes, terdapat tiga acuan: Denotasi, Konotasi, dan Mitos. Denotasi merupakan makna yang eksplisit, langsung, dan pasti. Dalam lagu ini, makna denotatif yang terlihat jelas dan langsung diterima oleh penonton dan pendengar adalah bagaimana seorang ibu single parent merawat dan menghidupi keluarganya. Kegiatan seperti membersihkan rumah, mengantar anak ke sekolah, hingga bekerja di kantor menjadi gambaran utamanya. Selain itu, terlihat juga bagaimana anggota keluarga saling menyayangi satu sama lain. Meskipun ada pembagian tugas, mereka tetap siap membantu jika ada anggota keluarga yang tidak dapat menjalankan tugas atau kewajibannya.
Pada awal lirik lagu "Bertaut", penulis lagu langsung mengajak pendengar untuk membayangkan kerasnya dunia, di mana penulis lagu mengungkapkan keluh kesah tentang perjalanan hidup yang banyak orang setuju penuh dengan kekejaman. Namun, di balik kegelisahannya terhadap dunia, penulis lagu mengingat bahwa semua hal dapat ia lalui berkat peran penting dari orang tua, terutama ibunya.
Pada bait pertama ini juga gambaran dari seorang anak yang menceritakan bagaimana kedekatannya dengan sang ibu dimana sang anak menyampaikan mengenai apa yang telah dialaminya dengan kata lain seorang ibu memiliki sifat “keibuan” yang mengandung arti :Orang tua perempuan dari seorang anak yang memiliki sifat penuh kasih sayang, lemah lembut dan lainnya.
Kriteria kedua adalah konotasi, yang berarti makna yang tidak langsung dan tidak pasti. Pendengar perlu menafsirkan simbol atau tanda dalam karya tersebut untuk memahami makna konotatif yang ingin disampaikan oleh pencipta lagu. Menurut wawancara dengan Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Gunadarma, Bapak Ichwan Suyudi, Nadin menggunakan berbagai gaya bahasa dalam lirik "Bertaut", seperti metafora, personifikasi, simile, dan hiperbola. Misalnya, lirik "Bun, hidup berjalan seperti bajingan, seperti landak yang tak punya teman, ia menggonggong bak suara hujan, dan kau pangeranku mengambil peran" menunjukkan kekecewaan tokoh terhadap hidupnya akibat masalah yang terus-menerus datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar